MillionBrainHub.com — Kalau biasanya air cuma lewat-lewat aja di keran rumah, kali ini air bakal mampir ke kantong belanjaan Anda. Ya, Perumda Air Minum Tirta Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi resmi mengumumkan akan meluncurkan produk air kemasan baru bertajuk “MUBARAKAH”, yang katanya sih, sesuai dengan visi daerah Kabupaten Sukabumi saat ini.
Baca juga : UMKM Naik Kelas, “SiKumis” Ikut Dalam Barisan?
Bincang hangat bersama Direktur Utama Perumda, M. Kamaludin Zen, seketika berubah jadi segar ketika topik air kemasan ini mengalir lancar. “Kami ingin air bersih tidak hanya dinikmati lewat keran, tapi juga bisa dibawa ke mana saja. Praktis, ekonomis, dan tentu saja… berkah,” ungkapnya sambil menatap botol Kemasan Mubarakah.
Produk “MUBARAKAH” akan hadir dalam tiga varian kemasan: gelas, botol, dan galon. Harganya? Tenang, sesuai selera masyarakat ekonomi menengah ke bawah (yang kadang justru menengah ke atas juga rebutan promo). Rencananya, launching akan dilakukan di bulan Juli ini, jadi siap-siap lihat air tampil gaya di rak-rak minimarket.
Dan karena ini Perumda, bukan startup air dari Silicon Valley, keuntungan bukan satu-satunya tujuan. “Kami ingin masyarakat bisa menikmati air kemasan sehat dengan harga yang tidak menyakiti dompet,” ujar Kamaludin, mencoba tidak terdengar seperti sedang kampanye.
Tak hanya menjual air, Perumda juga tetap menjalankan tugas mulianya: menyambungkan air ke rumah-rumah warga. Lewat program 6000 titik pemasangan PDAM gratis per tahun, mereka telah merealisasikan ribuan titik sambungan. Namun… tahun ini masih tersisa sekitar 1000 titik lagi.
Bagi Anda yang masih mandi pakai air galon tetangga, ini waktunya untuk segera menghubungi cabang Perumda di setiap kecamatan. Jangan sampai nanti air mengalir cuma ke rumah sebelah.
“Ayo manfaatkan sebelum kehabisan kuota! Ini bukan undian berhadiah, tapi bisa jadi hadiah untuk kesehatan keluarga Anda.” – kata (mungkin) petugas call center Perumda.
Namun, tidak semua berjalan semulus air di pipa. Di balik senyumnya yang tenang, M. Kamaludin Zen menyimpan keresahan mendalam—soal tantangan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya akses air bersih, birokrasi yang kadang lebih kering dari musim kemarau, dan stigma bahwa air PDAM tidak sebersih air hujan yang turun di sinetron religi.
“Kadang kami sudah pasang gratis, tapi masyarakat masih ragu. Ada yang lebih percaya sumur buatan sendiri meski warnanya lebih cocok buat pewarna batik,” keluhnya, setengah bercanda setengah serius.
Untuk mengetahui isi kepala Pak Dirut lebih lanjut (dan mungkin juga isi hatinya), tonton video lengkap bincang santai ini di sini: [LINK VIDEO].
MillionBrainHub.com - “Dulu UMKM bingung bikin NIB. Sekarang? NIB, legalitas, sampai promosi digital, tinggal bilang…
MillionBrainHub.com - “Kalau AS batuk, ya daerah ikut pilek. Kadang malah masuk angin.” Begitu kira-kira…
MillionBrainHub.com - “Jadi mahasiswa itu bukan cuma soal skripsi dan seminar. Kadang, harus juga turun…
MillionBrainHub.com – Di tengah gempuran konten healing dan soft launching yang tak kunjung usai, Kota…
MillionBrain.com - Di Pendopo Sukabumi yang sejuk dan penuh wacana, Kamis (10/07/2025), berlangsung sebuah ritual…
MilIionBrainHub.com – Dalam sebuah bincang eksklusif yang katanya "dinantikan tapi belum pernah diadakan", akhirnya publik…