News

Bersama Papera dan Tani Merdeka, Gabah Basah Dikirim ke Bulog

MillionBrainHub.com – Gabah Basah, Di tengah seruan nasional soal ketahanan pangan dan kecintaan terhadap petani, sekelompok relawan dan organisasi tani pro-Prabowo seperti Papera (Pedagang Pejuang Indonesia Raya) dan Tani Merdeka kompak bergerak. Mereka bahu-membahu “mengawal” gabah basah dari sawah menuju Bulog—dengan semangat penuh nasionalisme, bendera berkibar, dan kadang videografer pribadi.

Baca Juga : Laskar Jiban Ngamuk di Tepi Laut: Bareskrim Diminta Tak Setengah Hati Urus Kasus Pagar Laut

Namun, ketika euforia panen dan pengawalan gabah ini dipoles sedemikian rupa di media sosial, muncul pertanyaan yang sedikit mengusik: benarkah semua petani bisa ikut? Atau hanya mereka yang sudah punya traktor dan space drone?

Cinta Prabowo pada Petani: Khusus yang Punya Gudang dan WhatsApp Grup

Prabowo Subianto, tokoh utama dalam narasi pertanian penuh cinta ini, berulang kali menyatakan bahwa gabah basah—ya, bahkan gabah setengah kering pun—wajib dibeli oleh negara. Tapi kenyataan di lapangan justru lebih lembap dari gabah itu sendiri: petani kecil masih kebingungan ke mana harus membawa hasil panennya, karena koordinasi dan distribusi hanya menyentuh kelompok tani skala besar yang sudah “terstruktur dan terverifikasi.”

“Katanya cinta pertanian, tapi petani kecil cuma ditanya pas survei,” kata petani dari Sukabumi yang lebih sering jual gabah ke tengkulak ketimbang ke Bulog. “Kami enggak tahu caranya masuk program itu, apalagi punya kendaraan buat kirim gabah ke gudang.”

Papera dan Tani Merdeka: Jargon Nasionalis atau Solusi Akar Rumput?

Dari siaran pers dan unggahan media sosial, Papera dan Tani Merdeka terlihat aktif mendampingi petani—mengawal gabah, membantu administrasi, bahkan sesekali mendampingi selfie. Tapi warga bertanya-tanya: seberapa banyak dari kegiatan itu benar-benar menyentuh petani gurem? Atau jangan-jangan hanya mendampingi “petani pameran” yang lahannya sudah pakai drone dan pupuk cair impor?

Ketua Papera menyebut kegiatan ini sebagai bentuk “implementasi visi Prabowo dalam menjaga kedaulatan pangan.” Tapi di banyak desa, implementasinya masih dalam tahap wacana plus undangan terbatas.

Mengawal Gabah atau Mengawal Narasi?

Program pengawalan gabah basah ke Bulog sebenarnya punya potensi besar—jika semua petani bisa ikut. Tapi jika pengawalan hanya untuk petani yang sudah “terdaftar” dalam kelompok tertentu atau yang punya link ke relawan pusat, maka yang terjadi bukan pemberdayaan, melainkan segmentasi.

Sementara itu, petani kecil yang panennya tak cukup satu truk, tetap mengandalkan tengkulak. Harga? Tentu jauh dari semangat “mencintai petani”.

“Kalau memang ini gerakan cinta pertanian, cintailah semua. Bukan hanya petani yang punya koneksi ke atas. Kami di bawah juga ingin dipeluk, bukan cuma ditonton,” ujar seorang petani muda di Karawang.

Gabah Basah = Harga Diri Bangsa, Tapi Tak Semua Punya Akses Jalan ke Bulog

Jangan salah, inisiatif seperti Papera dan Tani Merdeka penting. Tapi tanpa kejelasan prosedur, pemerataan akses, dan pendampingan nyata ke petani kecil, maka pengawalan gabah ini tak lebih dari parade panen yang fotogenik. Dan di negeri yang kerap bingung membedakan strategi dan konten, itu bahaya tersendiri.

Tonton Videonya Disini : Cinta Pertanian ala Prabowo: Gabah Basah Wajib Kawal, Tapi Cuma Petani Kaya yang Bisa Ikut?

MillionBrainHub

Million Brain merupakan wadah perasaan, pemikiran dan ekspresi dari masyarakat Indonesia.

Recent Posts

Dedi Mulyadi Cecar Walikota Ayep Zaki: Dana Abadi Buat Pinjaman? “Sebulan Juga Hilang!”

MillionBrainHub.com — Suasana diskusi publik di Kota Sukabumi mendadak panas tapi lucu, ketika politisi eksentrik…

5 hari ago

Wabup Sukabumi Minta Perusahaan Turun Gunung, Bawa Uang & Niat Baik

MillionBrainHub.com — Dalam sebuah pertemuan yang (lagi-lagi) sarat harapan dan sedikit frustrasi, Wabup Sukabumi, H.…

5 hari ago

Laskar Jiban Ngamuk di Tepi Laut: Bareskrim Diminta Tak Setengah Hati Urus Kasus Pagar Laut

MillionBrainHub.com - Tepi laut Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, mendadak riuh. Bukan karena festival kuliner atau…

2 minggu ago

UNESCO Akan Revalidasi Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu

MillionBrainHub.com — Angin dari Paris mulai berhembus ke selatan Jawa Barat. UNESCO, lembaga bergengsi yang…

2 minggu ago

Stunting: Rapat Dulu, Tumbuh Kembang Menyusul

MillionBrainHub.com — Pemerintah Kabupaten Sukabumi kembali menggelar tradisi tahunan penuh harapan: Rapat Koordinasi Tim Percepatan…

2 minggu ago

KDM Uji Nyali Bupati Ini: Selesaikan Jalan Rusak Dalam 3 Tahun?

MillionBrainHub.com — KDM, Drama infrastruktur kembali mengguncang Jawa Barat, tapi bukan di sinetron atau TikTok,…

3 minggu ago