Laskar Jiban Ngamuk di Tepi Laut: Bareskrim Diminta Tak Setengah Hati Urus Kasus Pagar Laut

Laskar Jiban

MillionBrainHub.com – Tepi laut Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, mendadak riuh. Bukan karena festival kuliner atau konser dangdut, tapi karena warga Kampung Alar Jiban—yang menamakan diri sebagai Laskar Jiban—menggelar aksi protes penuh semangat dan simbolik. Mereka datang bukan untuk piknik, tapi untuk meluapkan kekecewaan yang sudah mengendap cukup lama.

Baca Juga : Hari Kartini: Saat Emansipasi Bertemu Diskon Skincare dan Lomba Kebaya di Kantor

Sumber kekesalan mereka? Penangguhan penahanan Kepala Desa Kohod, Arsin bin Asip, dan tiga tersangka lainnya dalam kasus pagar laut yang bikin gelombang lebih dari sekadar ombak.

Warga menilai keputusan Bareskrim Polri yang mengabulkan penangguhan penahanan itu seperti kapal karam di tengah ombak keadilan. Mereka juga menyebut bahwa langkah Bareskrim tidak sesuai dengan petunjuk jaksa penuntut umum (JPU). Dalam bahasa warga: “Kalau jaksa sudah nunjuk, masa masih belok?”

Kasus Pagar Laut: Antara Sengketa dan Rasa Tak Terwakili

Kasus ini memang rumit, bukan sekadar soal pagar di atas air. Menurut Laskar Jiban, keempat tersangka bukan satu-satunya aktor dalam drama panjang ini. Mereka mendesak agar penyelidikan tidak berhenti di angka empat, apalagi jika itu berarti ada nama-nama besar yang masih melenggang bebas di daratan.

“Kalau cuma empat yang kena, itu bukan penegakan hukum. Itu pemangkasan simbolis,” sindir seorang tokoh masyarakat.

Laskar Jiban: Ketika Warga Bosan Jadi Penonton

Aksi ini menunjukkan bahwa warga bukan lagi sekadar penerima kebijakan atau penonton sinetron hukum yang skenarionya tak jelas. Mereka ingin didengar, ingin keadilan ditegakkan tanpa kompromi atau basa-basi hukum ala drama 100 episode.

Dengan latar laut yang tenang tapi menyimpan gelombang protes, warga Kampung Alar Jiban mengirim pesan jelas: jangan main-main dengan keadilan, apalagi di tepi laut yang sudah lama mereka perjuangkan.

Tonton Juga : UNESCO Akan Nilai Ulang Geopark Ciletuh 😱, GM Baru Ungkap Sejarah Terlupakan Tentang Status UNESCO!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *