MillionBrainHub.com – Beruntung rasanya bisa duduk bareng, bincang hangat (dan sedikit nyinyir) bersama Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Sigit Widarmadi, A.Md., SE. Kali ini topiknya tidak main-main: Koperasi Merah Putih, program yang katanya bakal jadi motor penggerak ekonomi rakyat — bukan sekadar spanduk yang numpang nampang di balai desa.
Baca Juga : Sidak Pasar Pelita: Dari Pedagang Sayur hingga Biliar
Pak Sigit dengan penuh semangat menjelaskan konsep koperasi masa depan ini. Bukan hanya urusan simpan-pinjam dan rapat tahunan yang isinya nasi kotak dan laporan keuangan setebal utang. Tapi benar-benar koperasi multifungsi, dengan berbagai unit usaha seperti:
“Koperasi Merah Putih ini bukan koperasi ecek-ecek. Ini alat pemerataan ekonomi berbasis desa,” ujar Pak Sigit dengan nada optimis, sambil menyisipkan pesan moral: ekonomi rakyat harus naik kelas, bukan naik cicilan.
Topik sensitif muncul: unit simpan pinjam. Semua orang tahu, ini bagian paling ‘berisiko tinggi tapi juga paling cepat terlihat hasilnya.’ Jadi?
“Saya sarankan, jangan dulu. Bangun usahanya dulu, kuatkan pondasi. Kalau koperasinya sudah jalan, baru itu dibuka,” terang Pak Sigit.
Artinya, tidak dilarang kalau desa mau langsung buka unit pinjam-meminjam, tapi kalau nanti macet, ya jangan salahkan cuaca. Semua kembali ke musyawarah desa, karena uang bisa dicari, tapi musyawarah yang sehat lebih langka dari subsidi BBM.
Yang bikin telinga makin tajam mendengar adalah misi menyerap hasil bumi lokal untuk program makan bergizi gratis Presiden. Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi pemutus rantai pasok yang menyiksa petani, bukan justru menambah mata rantai baru yang ujungnya ‘fee’ dan ‘persentase’.
“Kalau koperasi bisa jadi pengumpul hasil tani, lalu langsung distribusi ke dapur-dapur publik, itu baru namanya revolusi distribusi,” kata Pak Sigit, seolah sedang menulis ulang buku ekonomi kelas menengah ke bawah.
Koperasi Merah Putih adalah simbol yang kuat. Namanya patriotik, bentuknya kolaboratif, harapannya kolosal. Tapi seperti kata pepatah: “Nama boleh Merah Putih, tapi kalau praktiknya masih rebutan kas bon, ya tetap saja hasilnya kelabu.”
Program ini bisa jadi titik balik ekonomi rakyat, asal didampingi secara serius — bukan cuma lewat surat edaran dan banner ucapan.
“Mari kita wujudkan Sukabumi Mubarakah lewat koperasi rakyat yang benar-benar rakyat,” tutup Pak Sigit, dengan optimisme khas pejabat yang masih percaya rakyat bisa diberdayakan, bukan sekadar didata.
Tonton Podcastnya Disini : Koperasi Merah Putih, Detik-Detik Kadis Koperasi & UMKM Keceplosan?! Tonton Sampai Habis!
MillionBrainHub.com — Kalau biasanya air cuma lewat-lewat aja di keran rumah, kali ini air bakal…
MillionBrainHub.com - “Dulu UMKM bingung bikin NIB. Sekarang? NIB, legalitas, sampai promosi digital, tinggal bilang…
MillionBrainHub.com - “Kalau AS batuk, ya daerah ikut pilek. Kadang malah masuk angin.” Begitu kira-kira…
MillionBrainHub.com - “Jadi mahasiswa itu bukan cuma soal skripsi dan seminar. Kadang, harus juga turun…
MillionBrainHub.com – Di tengah gempuran konten healing dan soft launching yang tak kunjung usai, Kota…
MillionBrain.com - Di Pendopo Sukabumi yang sejuk dan penuh wacana, Kamis (10/07/2025), berlangsung sebuah ritual…