MillionBrainHub.com – Tak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba saja tim media, sebenarnya hanya saya sendiri, mendadak ikut sidak ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sukabumi. Dan tak disangka, bukan hanya pegawai yang sedang fokus melayani pembuatan KTP dan KK, tetapi juga sang kepala dinas, Amir Hamzah, yang hadir langsung. Bukan karena ingin gaya-gayaan, katanya, tapi memang “kebetulan” ada di tempat.
Baca juga : Kota Pagaralam Bisa Maju, Asal Walikotanya Mau
“Silakan tanya langsung ke warga. Jadi tidak ada yang saya tutupi. Kalau saya bilang pelayanannya baik, itu kan jadi pembelaan,” ujar Amir Hamzah dengan wajah setenang air di gelas yang belum diaduk.
Sidak atau Jalan-Jalan Berkualitas?
Kunjungan ini, yang awalnya terkesan biasa, berubah jadi ajang kejujuran nasional (versi lokal) ketika salah satu warga yang sedang mengurus dokumen, “keceplosan” bicara.
“Lama sih, tapi ya mendingan dibanding dulu-dulu. tidak lama antri seperti dulu”
(Terjemahan bebas: ‘masih perlu evaluasi, tapi lumayanlah ada progres’).
Amir Hamzah menanggapi komentar ini bukan dengan wajah tersinggung, tapi malah tersenyum. Katanya, kritik dan saran adalah vitamin, bukan racun.
“Kritik dan saran sangat kami harapkan dari warga. Itu penting untuk perbaikan pelayanan publik, agar Sukabumi menjadi kabupaten yang mubarakah,” tegasnya sambil sedikit melirik kamera.
Kami hampir percaya beliau tidak sedang kampanye.
Transparansi: Tanpa Kaca Film
Yang menarik, Amir tidak hanya datang, duduk, lalu pulang. Ia benar-benar ikut berdiri, menyapa warga, dan membiarkan kami sebagai media bertanya langsung. Suatu hal yang cukup langka di negeri +62, di mana “semua baik-baik saja” biasanya adalah kalimat wajib.
Tidak ada penghalang. Tidak ada skrip. Tidak ada sensor. Kalau ini bukan transparansi, mungkin ini versi Disdukcapil dari reality show.
“Kalau saya bilang pelayanan baik, nanti dibilang membela diri. Jadi silakan tanya langsung saja ke warga.”
(Satu-satunya saat kami berharap lebih banyak pejabat ‘keceplosan’ seperti ini.)
Pelayanan Dasar yang Tak Lagi ‘Dasar-Dasar Banget’
Pelayanan pembuatan KTP elektronik dan Kartu Keluarga (KK) memang menjadi urat nadi birokrasi. Dan berdasarkan pantauan kami, setidaknya ada upaya nyata untuk meningkatkan kualitas layanan. Antrean rapi, petugas aktif, dan sebagian warga tampak tidak terlalu stres.
Namun tentu saja, PR-nya masih panjang. Internet belum tentu stabil, printer bisa saja ngadat, dan server down adalah legenda abadi di negeri ini.
Tapi untuk hari itu? Kami harus akui, Disdukcapil Sukabumi lumayan ‘tampil beda’.
Menuju Sukabumi Mubarakah, Katanya…
Jika semua dinas punya komitmen terbuka seperti ini, mungkin istilah “pelayanan publik” tak lagi jadi punchline di warung kopi. Amir Hamzah, dengan gaya low-profile tapi cukup lugas, menunjukkan bahwa membuka ruang kritik adalah bukan kelemahan, tapi kekuatan.
Untuk yang penasaran seperti apa suasana sidaknya, warga yang keceplosan, dan ekspresi tak terduga sang kadis — simak videonya di tautan berikut: Ketika Warga Keceplosan ❗ Sidak Pelayanan Di Disdukcapil 😱














