Warga Kampung Merasa Kehilangan Sosok Pak RT yang Dulu

Anto Nurdiansyah

MillionBrainHub.com – Warga Kampung, Dalam sebuah podcast yang mulai menyedot perhatian publik, seorang pemuda bernama Anto membagikan cerita menyentuh tentang perubahan besar yang terjadi di kampungnya setelah pergantian Ketua RT. Anto mengungkapkan kerinduan warga terhadap sosok Pak RT sebelumnya yang dikenal peduli dan dekat dengan masyarakat, berbeda jauh dengan pemimpin yang menjabat saat ini.

“Pak RT Dulu Itu Seperti Orang Tua Kedua”

Dalam perbincangan santai di podcast tersebut, Anto mengenang masa-masa ketika kampungnya terasa lebih hidup dan penuh kehangatan sosial. Sosok Pak RT sebelumnya, yang ia sebut sebagai “Bapak Rakyat”, menjadi figur sentral yang selalu hadir dalam kehidupan warganya.

Baca Juga : Gen Z Spin Slot Lebih Menarik Daripada Masa Depan?

“Dulu, tiap ada warga sakit, Pak RT langsung datang. Kalau ada masalah antar tetangga, beliau turun tangan tanpa diminta. Sekarang? Kadang warga bingung harus ngadu ke siapa,” ungkap Anto dengan nada sedih.

Pak RT yang lama dikenal sering turun ke lapangan, memantau kondisi lingkungan, bahkan ikut kerja bakti bersama warga. Ia juga aktif menginisiasi kegiatan sosial seperti arisan ibu-ibu, pelatihan keterampilan untuk pemuda, hingga program sembako murah.

Warga Kampung Menilai Pak RT Baru Jauh dari Warga

Cerita Anto kemudian berlanjut ke kondisi kampung setelah pergantian kepemimpinan. Menurutnya, Pak RT yang sekarang cenderung pasif, kurang berbaur, dan jarang terlihat di tengah-tengah warga.

“Bukan mau membanding-bandingkan, tapi rasanya beda banget. Sekarang kalau ada masalah, warga seperti jalan sendiri-sendiri. Enggak ada lagi rasa ‘kita satu keluarga’ seperti dulu,” tutur Anto.

Ketidakhadiran figur pemimpin yang aktif dan peduli membuat beberapa program sosial yang dulu berjalan baik kini mandek. Beberapa warga bahkan menyatakan merasa “kehilangan arah” dalam kehidupan bermasyarakat.

Kepemimpinan di Level RT yang Sering Diabaikan

Podcast ini mendapat banyak respon karena membuka mata pendengar tentang pentingnya kepemimpinan di tingkat paling dasar. Anto menyampaikan bahwa RT bukan hanya soal administrasi, tapi juga soal hubungan emosional dan sosial antara pemimpin dan warganya.

“Jabatan boleh kecil, tapi dampaknya besar banget. RT itu ujung tombak kehidupan sosial di kampung,” tegasnya.

Warganet yang mendengar cerita Anto pun ramai-ramai membagikan pengalaman serupa dari daerah mereka, banyak di antaranya merindukan masa-masa ketika pemimpin lingkungan hadir bukan hanya saat pemilu atau pembagian bantuan.

Harapan Warga Kampung untuk Perubahan

Di akhir podcast, Anto berharap akan ada perubahan ke depan. Ia tidak bermaksud menjatuhkan siapa pun, tapi ingin mengingatkan bahwa menjadi pemimpin, sekecil apa pun lingkupnya, adalah tentang hadir untuk melayani.

“Kami cuma ingin punya pemimpin yang melihat, mendengar, dan merasakan apa yang warga rasakan. Itu saja,” tutupnya.


Kesimpulan:
Cerita Anto di podcast bukan hanya nostalgia, tapi juga refleksi penting tentang peran pemimpin lingkungan. Di tengah hiruk-pikuk politik nasional, kisah ini menjadi pengingat bahwa perubahan nyata sering kali dimulai dari gang kecil dan suara rakyat di kampung-kampung.

Tonton Video Podcastnya di : Legend Emang !! Cerita Klasik Yang Bakal Jadi Legenda Rakyat ?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *