MillionBrainHub.com – Di tengah kabar gembira dan duka yang silih berganti, Bupati Sukabumi, H. Asep Japar, menggelar acara silaturahmi di Nagrog, Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi. Bukan hanya Bupati yang hadir, namun juga Sekda Kabupaten Sukabumi H. Ade Suryaman, berbagai petinggi forkopimda, serta sejumlah kepala perangkat daerah yang seolah membentuk rombongan “pelayan publik” yang siap melayani… masyarakat, tentu saja. Tak lupa, hadir pula sejumlah ulama dan pendahulu Bupati, H. Marwan Hamami.
Baca Juga : Patung Penyu “Rusak”, Ikon Kebanggaan Kab Sukabumi
Acara ini, yang dikemas dengan nuansa Muhibah Ramadhan
Digelar di Pondok Pesantren Azzainiyah. Sepertinya Bupati Asep Japar ingin memastikan bahwa suasana kebersamaan dalam bulan penuh berkah ini tercipta dalam setiap langkahnya.
Sambil melempar senyum yang lebih cerah dari matahari pagi, Bupati Asep Japar menegaskan misi mulianya: menjadi pelayan masyarakat. Ya, pelayan yang tentunya tak mau kalah dengan pelayan warung kopi di pojokan jalan, yang selalu siap siaga menyapa pengunjung. “Kami di sini untuk bersilaturahmi. Kami hadir untuk berinteraksi dengan masyarakat. Kami adalah pelayan masyarakat, dan sebagai pelayan kami wajib melayani,” ujar Bupati dengan penuh semangat. Sebuah pernyataan yang seakan menjadi mantra wajib bagi pejabat daerah, mengingat slogan ‘pelayan masyarakat’ sudah menjadi standar operasional prosedur.
Bupati Dengan penuh keyakinan
Ia juga menambahkan bahwa kebijakan yang diusung oleh dirinya bersama H. Andreas, Wakil Bupati, tentunya pro masyarakat. Ya, pro masyarakat… dan ini bukan sekadar janji kampanye. “Kebijakan kami akan pro rakyat. Itulah sebabnya saya mengajak kepala perangkat daerah untuk bertatap muka langsung. Kami ingin komunikasi yang baik dengan rakyat, agar kita bisa sama-sama membangun Kabupaten Sukabumi,” lanjutnya dengan aura optimis yang tak kalah dari seorang motivator ternama.
Namun, tak semua harapan tercapai dengan kehadiran H. Asep Japar sendiri. Ada sedikit kendala, karena sang Wakil Bupati, H. Andreas, tidak bisa hadir dalam kesempatan kali ini. “Mohon maaf, kali ini saya yang datang sendiri. Pak Andreas sedang meninjau para korban bencana,” ungkapnya sambil menundukkan kepala sejenak, seakan menyesali ketidakhadiran pasangannya dalam acara ini.
Sambil menatap kamera dan mengajak warga untuk berdoa bersama, Bupati Asep Japar pun memohon doa untuk para korban bencana di Kabupaten Sukabumi. “Mari kita doakan saudara-saudara kita yang terkena musibah. Semoga mereka diberikan ketabahan dan kekuatan untuk melewati ujian ini,” pungkasnya dengan harapan musibah segera berlalu.
Tak pelak, suasana di acara tersebut semakin penuh dengan harapan, seakan memandang masa depan Kabupaten Sukabumi yang lebih cerah, seperti sinar bulan Ramadhan yang tak pernah padam. Satu hal yang pasti, Bupati Asep Japar dan jajaran pemerintahannya akan selalu berusaha “melayani” masyarakat, meski cara mereka melayani kadang-kadang lebih mirip dengan petualangan mencari solusi dari masalah yang tak kunjung selesai.
Apakah kebijakan ini benar-benar pro rakyat? Waktu yang akan menguji!
Tonton Juga : Ketika Peraturan Negara Tanpa Agama | Memang Bisa? Pejabat Disumpah Kitab Suci Saja Masih Bisa Belok