MillionBrainHub.com – Suasana Pemilihan Walikota Sukabumi 2025 semakin panas, kali ini datang dari sebuah curahan hati yang begitu nyata. Nurul Jaman Hadi, Ketua KNPI & HIPMI Kota Sukabumi yang sudah lama bergelut dalam dunia sosial, kini tampil dengan sebuah pesan yang menggelitik. Dalam sebuah podcast yang lebih mirip sesi curhat daripada diskusi, Nurul menyatakan keresahannya terkait pemimpin masa depan yang benar-benar memahami kebutuhan generasi muda. Bagi dia, bukan sekadar janji manis yang diharapkan, tetapi aksi nyata yang mampu menanggapi tuntutan zaman.
Baca Juga : Penjual Tempe & Artis Nyalon Walikota, Bisa Apa? | Ayep Zaki & Bobby Maulana!
Pemuda Sukabumi Butuh Pemimpin yang Paham
Nurul Jaman Hadi, yang sudah lama berkiprah sebagai aktivis sosial di Sukabumi, mengungkapkan kegelisahannya mengenai ketidaktahuan para calon walikota terhadap permasalahan yang dihadapi oleh pemuda. Dalam diskusi yang dihadiri oleh sejumlah pemuda Sukabumi, “Kang Aun” sapaan akrabnya menegaskan bahwa mereka butuh pemimpin yang benar-benar memahami tantangan yang mereka hadapi, bukan hanya sekadar mendengarkan tanpa memberikan solusi konkret.
“Saya sudah terlalu sering mendengar diskusi, tetapi tidak ada tindakan nyata yang datang setelah itu. Pemuda Sukabumi bukan hanya butuh pemimpin yang tahu apa yang harus dilakukan, tapi yang juga bisa mengerti dinamika dunia yang kami hadapi—dunia yang penuh dengan teknologi, pendidikan, dan pekerjaan yang menuntut kita untuk lebih maju,” ujar Kang Aun dengan penuh semangat.
Krisis Identitas dan Kesempatan
Menurut Kang Aun, pemuda Sukabumi saat ini berada dalam kondisi yang bisa dibilang krisis identitas. Meskipun Sukabumi dikenal dengan keindahan alamnya dan potensi sumber daya alam yang melimpah, banyak pemuda yang merasa terperangkap dalam ketiadaan kesempatan yang nyata. Hal ini, menurut Nurul, terjadi karena kurangnya perhatian dari pemerintah daerah terhadap pengembangan potensi pemuda, baik di bidang pendidikan, ekonomi, maupun keterampilan teknis.
“Banyak pemuda yang tamat sekolah, tapi tidak tahu harus melangkah ke mana. Ada yang memilih merantau, ada yang malah terjerumus ke dunia pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian mereka. Kita butuh pemimpin yang bisa membuka peluang untuk mereka, bukan hanya bagi mereka yang sudah memiliki koneksi atau modal besar,” kata Kang Aun, yang selama ini aktif mengorganisir berbagai pelatihan kewirausahaan untuk anak muda Sukabumi.
Pemuda dan Teknologi: Kesempatan atau Ancaman?
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi, Nurul juga menekankan pentingnya pemimpin yang bisa melihat ini sebagai peluang. Sukabumi, menurutnya, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi dalam memberdayakan pemuda, mulai dari sektor pendidikan hingga ekonomi kreatif. Namun, ia juga mencatat bahwa banyak calon pemimpin yang justru kurang memahami pentingnya hal ini.
“Pemuda zaman sekarang tidak lagi hanya memikirkan pekerjaan kantoran atau menjadi pegawai negeri. Mereka punya potensi luar biasa di bidang digital, seperti menjadi content creator, programmer, atau bahkan pengusaha online. Kalau Walikota tidak memahami ini, kita akan tertinggal. Mereka butuh dukungan dalam bentuk pelatihan, ruang kreatif, dan akses yang lebih baik untuk mengembangkan ide-ide mereka,” jelas Kang Aun.
Walikota yang Paham Pemuda: Harapan Besar atau Sekadar Janji?
Di tengah banyaknya calon walikota yang berlomba-lomba untuk memikat hati pemilih, Nurul Jaman Hadi menyoroti ketidakmampuan sebagian besar kandidat dalam memahami tantangan pemuda. “Kalau kita hanya terus membicarakan masalah yang bersifat teknis, seperti infrastruktur atau kebijakan tata kota, kita tidak akan bisa menyelesaikan masalah inti yang dihadapi pemuda. Mereka butuh pemimpin yang bisa mendengarkan dan mengerti cara mereka berpikir,” ujar Kang Aun dengan nada serius.
Apakah kandidat calon walikota 2025 akan mampu menanggapi hal ini dengan serius, ataukah pemuda Sukabumi hanya akan menjadi sasaran janji politik yang tidak pernah terealisasi? Tentu saja, harapan besar ada di pundak mereka yang ingin menunjukkan bahwa mereka paham akan kebutuhan generasi muda.
Kesimpulan: Aksi Nyata atau Hanya Wacana?
Sukabumi sedang membutuhkan pemimpin yang bisa membawa perubahan nyata, terutama bagi generasi muda. Dari curhat Nurul Jaman Hadi, kita dapat melihat bahwa pemuda tidak lagi tertarik pada janji manis yang hanya bersifat sementara. Mereka membutuhkan pemimpin yang bisa membuka pintu kesempatan, memahami dunia yang mereka hadapi, dan memberikan dukungan nyata agar mereka bisa berkembang.
Apakah pemilih Sukabumi, khususnya para pemuda, akan mendapatkan pemimpin yang benar-benar memahami mereka, ataukah mereka hanya akan terus mendengarkan janji yang tidak pernah terwujud? Ini adalah pertanyaan besar yang harus dijawab oleh para calon walikota. Pemuda Sukabumi menunggu aksi nyata, bukan sekadar wacana belaka.
Tonton Video Lengkapnya : DICARI WALIKOTA YANG PAHAM PEMUDA! | Bukan Diskusi Lagi Ini, Malah Curhat