UMKM Naik Kelas, “SiKumis” Ikut Dalam Barisan?

Sigit Widarmadi, Amd., SE. Kepala DInas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sukabumi

MillionBrainHub.com – “Dulu UMKM bingung bikin NIB. Sekarang? NIB, legalitas, sampai promosi digital, tinggal bilang ke Dinas.” Kalimat itu meluncur pelan tapi tajam dari Pak Sigit Widarmadi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sukabumi, saat kami ajak ngobrol—obrolannya santai, tapi isinya upgrade-an dari banyak rapat Zoom pejabat.

Baca Juga : Dari Trump Effect ke Tugas Pak Dani Tarsoni

Bersama Pak Sigit, kami menyelami tema yang katanya membosankan, tapi nyatanya justru penuh inovasi dan harapan: UMKM naik kelas. Dan tidak tanggung-tanggung, kali ini naiknya sambil digandeng AI.

Terbatas Tapi Nggak Terbantahkan: Kolaborasi Jabar vs Masalah Klasik

“Kami tahu, dinas ini bukan tanpa keterbatasan. Tapi karena ada bantuan dari Dinas Provinsi Jabar, kami bisa terus gas.”

Pak Sigit tidak basa-basi. Ia mengakui kendala—dari keterbatasan anggaran hingga SDM. Tapi yang membuatnya menarik: justru dari keterbatasan itulah lahir kolaborasi.

Hasilnya?

  • UMKM yang dulunya cuma pegang NIB, sekarang punya legalitas usaha.
  • Yang dulu bingung jualan, sekarang difasilitasi sampai ke marketplace.
  • Dan yang dulunya tidak punya tempat curhat? Sekarang ada SiKumis. Eh?

SiKumis: Bukan Tukang Parkir, Tapi AI dari Dinas Sukabumi

Tiba-tiba, di tengah obrolan, Pak Sigit lempar spoiler yang bikin kami mikir ini serius atau satire:

“Kami sedang kembangkan SiKumis, singkatan dari Sistem Informasi Koperasi dan UMKM Kabupaten Sukabumi.”

Wujudnya?
WhatsApp AI.
Fungsinya?
Menjawab semua pertanyaan pelaku UMKM.
Gaya bicaranya?
Belum kami coba. Tapi katanya lebih cepat dari balasan admin saat promo Shopee 7.7.

“Zaman ini kan serba cepat. Pelaku UMKM butuh respons instan. Ya kami hadir lewat SiKumis,” kata Pak Sigit, dengan ekspresi bangga tapi tetap humble—seperti UMKM yang baru lolos kurasi pameran provinsi.

UMKM: Dari Terpinggirkan Jadi Terpandang

Pak Sigit menekankan, dinasnya tidak ingin UMKM hanya jadi penghias statistik atau jargon politik musiman. Ia ingin pelaku usaha benar-benar merasa punya rumah.

“Keluh kesah? Silakan datang. Tanya? Silakan hubungi. Kami bantu dari nol sampai jalan,” tuturnya.

Langkah ini terasa menyentuh, terutama di tengah banyaknya UMKM yang lebih hafal link pinjol ketimbang alamat kantor dinas.

Tonton Videonya: Edukatif, Informatif, dan Sedikit Menggelitik

Tonton video lengkapnya di sini — di mana Pak Sigit mengungkap bagaimana birokrasi bisa jadi ramah, digital, dan bahkan… berambut SiKumis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *