MillionBrainHub.com — Pemerintah Kabupaten Sukabumi kembali menggelar tradisi tahunan penuh harapan: Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Acara ini berlangsung di Kecamatan Sukabumi pada Senin (28/04/2025) dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas, didampingi Sekda Ade Suryaman. Ya, stunting—si masalah klasik pertumbuhan anak—kembali masuk daftar prioritas rapat penting.
Baca Juga : KDM Uji Nyali Bupati Ini: Selesaikan Jalan Rusak Dalam 3 Tahun?
Dalam forum yang dihadiri 50 peserta dari berbagai perangkat daerah itu, semangat tampak tinggi. Kadis DPPKB Uus Firdaus menyampaikan bahwa Rakor ini punya tujuan mulia: menyatukan strategi, memperkuat koordinasi, dan tentu saja menyepakati target. Karena kalau target tak disepakati, siapa nanti yang bisa disalahkan bila tak tercapai?
“Kami ingin strategi penurunan stunting ini bukan cuma jargon, tapi terimplementasi dengan baik,” ujar Uus, sembari menunjuk poin-poin dalam slide presentasi yang (mungkin) sama dengan tahun lalu.
Wakil Bupati Andreas dalam sambutannya menegaskan bahwa rapat ini bukan sekadar formalitas. Ini momen “penting”, katanya—untuk mengevaluasi capaian, mengidentifikasi hambatan (yang biasanya itu-itu saja), dan menyusun langkah percepatan. Katanya, TPPS Sukabumi punya komitmen kuat. Seperti biasa.
“Kami bersyukur semua pihak serius. Komitmen ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Kabupaten Sukabumi,” kata Wabup, penuh harap.
Ia juga menyebut bahwa Pemkab akan mendukung penuh program penurunan stunting, demi mewujudkan cita-cita besar: Zero New Stunting 2025. Misi yang terdengar megah, meski realisasinya sering kali kalah cepat dibanding timeline pembangunan kantor dinas baru.
“Kami akan sinergikan seluruh kekuatan—dari pemerintah, stakeholder, hingga mungkin emak-emak kader posyandu. Karena kalau tidak bersama, ya susah juga,” pungkasnya.
Stunting dan Rapat: Siapa Turun Duluan?
Rakor TPPS memang sudah jadi tradisi tahunan. Namun yang jadi pertanyaan publik sederhana saja: kapan penurunan angka stunting bisa secepat turunnya sinyal WiFi saat hujan?
Yang jelas, kalau komitmen bisa diukur dalam jumlah rapat, maka Sukabumi sudah hampir menyentuh zero stunting. Tapi di dunia nyata, target ambisius butuh aksi nyata. Bukan hanya notulen rapat yang rapi atau dokumentasi selfie usai acara.
Tonton Juga : UNESCO Akan Nilai Ulang Geopark Ciletuh 😱, GM Baru Ungkap Sejarah Terlupakan Tentang Status UNESCO!