MillionBrainHub.com – Di tengah suasana yang seharusnya penuh maaf dan ketupat, acara halal bihalal dan pembubaran relawan Asep Japar di Sulanjana berubah menjadi panggung pidato yang lebih tajam dari pantun debat Pilkada. Relawan datang dengan harapan, sebagian mungkin bawa proposal, tapi pulang dengan pesan: “Janji politik bukan buat kalian.”
Baca Juga : Pisah Sambut Bupati: Antara Gelar Budaya dan Gelar Tisu
Ya, Bupati sebelumnya, Marwan Hamami, datang tidak hanya dengan senyum nostalgia, tapi juga komentar yang sukses membuat suasana makin hangat—bukan karena silaturahmi, tapi karena sindiran. Dengan tenang tapi menggigit, ia menegaskan bahwa janji politik itu bukan untuk relawan, bukan untuk partai, tapi… untuk dokumen resmi bernama RPJMD. Sebuah pengingat bahwa visi-misi itu sah bila masuk lembaran negara, bukan lembaran proposal.
Asep Japar: Terima Kasih, Maaf, dan Siap Dikoreksi (Asal Tidak Anonim?)
Dalam kesempatan yang tampaknya agak campur aduk antara syukuran, pembubaran, dan sesi curhat terbuka, Asep Japar memberikan ucapan terima kasih dan permintaan maaf kepada para relawan. Ia mengakui bahwa perjalanan tidak selalu mulus dan membuka pintu lebar-lebar untuk kritik dan koreksi.
“Saya siap dikritik,” ujarnya, yang mungkin langsung ditulis oleh beberapa relawan dalam catatan kecil, “Oke Pak, kami simpan kata-kata ini.” Mudah-mudahan nanti tidak tersinggung kalau kritik datang dari akun Facebook tanpa nama dan foto kucing.
Andreas: “Kami Baik-Baik Saja, Jadi Tolong Jangan Digosok” Halal Bihalal pun Memanas
Wakil Bupati Andreas pun tidak mau kalah dalam kontes kejujuran publik. Ia menyampaikan peringatan keras tapi manis: hati-hati bagi siapa pun yang suka “menggosok-gosok” hubungan antara dirinya dan sang Bupati. “Kami baik-baik saja,” katanya, sambil mungkin menahan tawa atau emosi.
Andreas juga melempar kalimat yang seharusnya dipajang di setiap ruang tunggu para penjilat kekuasaan: “Tolong jangan ada permintaan yang tidak profesional kepada kami. Tanggung jawab kami ini berat.”
Kalimat yang sejuk tapi menohok, cocok untuk mereka yang selama ini datang membawa “aspirasi” dibungkus amplop harapan.
Relawan Dibubarkan, Politik Jalan Terus
Acara ini secara resmi menutup lembaran relawan yang pernah berkeringat demi kemenangan Asep Japar. Tapi jangan khawatir, politik tak pernah benar-benar bubar. Ia hanya berganti baju, dari kaos relawan ke jas dinas harian.
Sulanjana jadi saksi bukan hanya silaturahmi, tapi juga realita: bahwa kekuasaan itu bukan cuma soal menang, tapi soal mempertanggungjawabkan. Dan bahwa kritik itu bukan ancaman—asal tidak dibumbui gosip, framing, dan sedikit fitnah.
Tonton Videonya : Di Balik Janji Bupati: Apa yang Tersisa untuk Relawan? | Bupati Sebelumnya Beri Pesan Menohok!