Pisah Sambut Bupati: Antara Gelar Budaya dan Gelar Tisu

H Ade Suryaman Sekda Kab Sukabumi Tengah memimpin rapat pisah sambut bupati

MillionBrainHub.com — Di sebuah ruangan penuh strategi dan mungkin sedikit kopi pahit, Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, H. Ade Suryaman, memimpin rapat persiapan akhir untuk acara yang katanya akan menjadi “momentum penting bagi masyarakat Sukabumi”. Bukan, bukan launching proyek infrastruktur besar-besaran. Tapi… pisah sambut Bupati dan Wakil Bupati.

Baca Juga : Yonif 320/KK, Sertijab Danyon Mengandung Makna & Kejutan

Katanya sih ini acara “sakral” — gabungan antara air mata perpisahan dan senyum basa-basi penyambutan. Tapi tenang, semua dikemas dalam balutan doa, dzikir, istigosah, dan tentu saja, pesta budaya rakyat. Karena kalau sudah urusan jabatan, harus ada sedikit spiritual dan sedikit pentas.

Merajut Harmoni, Menjaga Tradisi, Menyambut Foto Bersama di Acara Pisah Sambut

Acara ini, yang dijadwalkan berlangsung pada 17 April 2025, membawa tema yang tak tanggung-tanggung: “Merajut Harmoni, Melestarikan Tradisi, Menuju Kabupaten Sukabumi yang Mubarakah.” Judulnya panjang, harapannya juga panjang, seperti harapan warga yang menanti perbaikan jalan sejak dua periode lalu.

Menurut Sekda, akan ada penampilan budaya lokal khas Sukabumi, termasuk dari kasepuhan kampung adat. Karena tak lengkap acara seremoni tanpa sedikit eksotisme tradisional yang ditampilkan lima menit sebelum para pejabat naik ke podium.

Bantuan Sosial: Karena Setiap Acara Butuh Sentuhan Kemanusiaan

Selain pertunjukan budaya, pemerintah daerah juga akan menyalurkan bantuan sosial kepada warga terdampak bencana. Apakah ini solusi jangka panjang? Tidak juga. Tapi, hey, setidaknya ada amplop yang dibagikan. Dan jangan lupa: “menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap warganya”, kata Sekda, dengan intonasi yang barangkali sudah dilatih dari semalam.

Momentum atau Momen Tum?

Akhirnya, kita semua bertanya-tanya: apakah acara ini benar-benar tentang rakyat, atau tentang perayaan kekuasaan yang berganti baju? Tapi, seperti biasa, masyarakat diajak hadir, menikmati hiburan, dan — siapa tahu — dapat nasi kotak.

Jangan lupa hadir, dan bawa tisu. Entah untuk air mata haru, atau minyak goreng sisa kotak konsumsi.

Tonton Juga : Di Balik Janji Bupati: Apa yang Tersisa untuk Relawan? | Bupati Sebelumnya Beri Pesan Menohok!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *